Network
JURNAL GAYA - memiliki penyakit gangguan pencernaan berupa asam lambung dan GERD memang tidak menyenangkan, terutama saat puasa bulan Ramadhan seperti ini.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan asam lambung terlintas seperti penyakit yang sama, tapi ternyata berbeda.
GERD terjadi akibat dari katup atau klep sfingter esofagus bagian bawah melemah sehingga asam lambung yang semestinya bertahan di perut jadi naik ke kerongkongan.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Klinik Kecantikan Paling Mumpuni 2022, Sulap Kulitmu Lebih Glowing Saat Lebaran
Sedangkan untuk penyakit asam lambung atau gastritis adalah kondisi ketika lapisan pelindung lambung mengalami peradangan atau pembengkakan.
Gejala utama dari asam lambung naik adalah rasa seperti terbakar di dada atau heartburn yang bertambah parah setelah makan atau saat berbaring.
Gejala ini dapat disertai dengan keluhan gangguan pencernaan lainnya, seperti sering bersendawa, mual dan muntah, serta maag dan sesak napas.
Tak hanya itu, penyakit asam lambung juga dapat menimbulkan keluhan mulut terasa asam.
Penyebab asam lambung naik ke kerongkongan atau refluks asam lambung yang terjadi ketika otot kerongkongan bagian bawah (otot LES) melemah.
Baca Juga: ANGELINA SONDAKH Kaget Lihat Dapur Mewah Maia Estianty: 10 Tahun di Dalam Keong Bikin Gue Norak!
