Biofarma Pastikan Distribusi Vaksin Gunakan Teknologi Cangging yang Dipantau Realtime

5 Januari 2021, 16:55 WIB
Distribusi vaksin Covid-19 oleh Bio Farma /Instagram/@biofarmaid/

JURNAL GAYA – Pemanfaatan teknologi digital dalam distribusi Vaksin Sinovac sangat diperlukan mengingat program vaksinasi untuk Covid-19 ini sangat masif dan besar. Indonesia membutuhkan 426 juta dosis vaksin Covid-19, untuk sekitar 181.5 juta calon penerima vaksin.

Baca Juga: Vaksin Tiba di Bali, Gubernur Wayan Koster Siap Disuntik Vaksin Pertama

Oleh karenanya, induk Holding BUMN Farmasi, berinisiatif untuk membuat Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) yang resmi diluncurkan pada hari Minggu 3 Januari 2021 lalu. Acara Go Live SMDV ini, turut dihadiri oleh partner pembuatan sistem Go Live SMDV antara lain PT Telkom Indonesia, Telkom Sigma, Easy GO dan Marchesini Group Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Negara Kepulauan, Distribusi Vaksin Covid 19 Alami Kendala

“Untuk mendistribusikan vaksin sebanyak ini, diperlukan teknologi yang bisa menjaga kualitas vaksin tetap terjaga, karena jangan sampai, vaksin yang sudah dinyatakan bagus secara produk, mengalami kendala pada saat pendistribusian, malah bisa membuat vaksin ini menjadi rusak tidak sesuai dengan kualitas, pada saat akan diberikan kepada masyarakat, oleh karenanya diperlukan teknologi untuk mendukung pendistribusian vaksin”, ujar Dirut Bio Farma Honesti Basyiri, dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Gaya, Selasa 5 Januari 2021.

Baca Juga: BPOM : Vaksin Sinovac Belum Bisa Disuntikan, Masih Nunggu EUA

Sementara itu Direktur Digital HealthCare Bio Farma, Soleh Ayubi mengatakan dalam proses distribusi vaksin Covid19 ini, akan menggunakan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) yang terintegrasi secara bertahap dengan sistem lain di dalam dan di luar Holding BUMN Farmasi.

Termasuk Command Center yang dilengkapi dengan dashboard Internet of Things (IoT), untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan, termasuk batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya; dan dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Belum Dapat Jatah Vaksin COVID-19

“Penerapan dari SMDV ini, merupakan sistem pertama didunia yang diterapkan di vaksin Covid-19, dimana sistem ini akan memantau posisi truk, suhu dari vaksinnya, yang terus terupdate dalam lima menit sekali yang akan terlapor ke Command Center di Holding BUMN Farmasi,” ujar Soleh Ayubi.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay

kedepannya SMDV ini, ditambahkan Soleh bisa untuk diterapkan untuk produk vaksin atau produk farmasi lainnya. “Sehingga kedepannya tidak akan ada lagi berita vaksin palsu, atau produk farmasi yang tidak teregister namun berada di pasaran”, tegas Soleh. ***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler