Edy pun menyatakan, bahwa Satrio adalah seorang muslim, dan merupakan mahasiswa semester 1 jurusan psikologi di sebuah universitas swasta di Jakarta.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Pencoretan Mushola Pasar Kemis
"Pelaku sehat, dan meyakini apa yang dia lakukan benar," kata Edy, dilasir Jurnal Gaya dari RRI, Rabu, 30 September 2020.
Diketahui, Satrio, pelaku pencoretan (vandalisme) Mushala Darussalam di RT05/08 Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kutajaya, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang, Banten, ditangkap pada pukul 19.30 waktu Indonesia Barat (WIB).
Dia dibekuk kepolisiankurang dari empat jam setelah melancarkan aksinya mencorat-coret dinding tembok dan lantai tempat ibadah itu.
Baca Juga: 5 Fakta Aksi Vandalisme Saya Kafir di Tangerang, Coret Tulisan Allah, Aksinya Biadab Seperti PKI
Bahkan, tempat tinggal pelaku tidak jauh dari mushala yang ia corat-coret tersebut. Dia pun menulis dengan pilox hitam bernada SARA seperti, saya kafir, anti Islam, anti khilafiyah, tidak ridho.
Aksi Satrio diketahui saat seorang warga bernama Rifki Hermawan (18) yang hendak adzan Ashar. Rifki mendapati mushola sudah dalam kondisi acak-acakan.
Selain corat-coret di dinding dan lantai, Rizki menemukan Al Quran disobek dan sajadah digunting.***