"Dalam arti kata bukan ada keputusan, kecuali disampaikan FPI adalah ekstrem kanan di Indonesia, itu baru bermusuhan, tapi kalau tidak, tidak ada alasan," imbuh dia.
Diketahui, beberapa waktu belakangan, hubungan TNI dan FPI ramai diperbincangkan usai Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyarankan pembubaran FPI jika bertindak seenaknya sendiri.
Baca Juga: Dihujat Jadi Eksportir Baby Lobster, Fahri Hamzah Curhat: Rugi Aja Dimarahin Apalagi Untung...
Dudung bahkan mengaku memerintahkan anggotanya menurunkan baliho ajakan Revolusi Akhlak yang dipasang FPI.
Terkait hal itu, Gatot tak bisa menilai apa yang dilakukan Dudung terkait baliho itu merupakan tindakan yang salah.
"Saya tidak bisa men-judge bahwa Pangdam salah atau tidak. Kita lihat saja kalau itu perintah dari Panglima TNI dan Presiden maka tidak bisa disalahkan Pangdam, tapi kalau tidak ada perintah kita tunggu saja ada teguran atau tidak," kata dia.
Namun demikian, Gatot meminta apa yang dilakukan Dudung itu tidak dikaitkan dengan TNI secara menyeluruh.
Baca Juga: Febri Diansyah Bongkar Polemik Penyidikan Politisi PDIP Harun Masiku di KPK