202 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, RAMA Segera Dioperasikan di Sejumlah Rumah Sakit

- 17 Desember 2020, 16:14 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY/fernandozhiminaicela

Baca Juga: Sidang Praperadilan Habib Rizieq Digelar 4 Januari Tahun Depan

"Inilah keunggulan utama dari robot sejenis yang biayanya mahal karena mayoritas suku cadang harus diimpor. Ini versi sederhana namun fungsinya setara dengan yang lainnya," katanya.

Menurut Enriko, keterbatasan tenaga kesehatan melayani seiring banyaknya korban meninggal dokter dan perawat akibat Corona, maka sangat bisa disiasati dengan kreasi robot buatan yang multifungsi tersebut.

Selain Eni, RAMA juga dikembangkan dosen Polines Semarang lainnya yaitu Bambang Supriyo, Wahyu Sulistyo, Bagus Yunanto, dan Amin Suharjono. Sementara mahasiswa terlibat antara lain Abbas Kiarostami Permana, Ainur Rofik, dan Wahyu Hidayat.***

Halaman:

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah