JURNAL GAYA – Budayawan sekaligus seniman Sudjiwo Tedjo angkat bicara setelah Presiden Joko Widodo meminta warga tak segan memberi kritik atau masukkan kepada pemerintah, khususnya untuk memperbaiki pelayanan publik di Indonesia.
Baca Juga: BMKG Peringatkan 17 Daerah di Indonesia Cuaca Ekstream
Sudjiwo menyindir keberadaan buzzer yang tak jelas di media sosial seharusnya jadi tanggungjawab pihak keamanan seperti Polri. Untuk itu, harus adanya kerja sama yang baik antara Polri beserta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) guna menertibkan buzzer.
Selain itu, Sudjiwo pun menyarankan sebaiknya setiap orang hanya memiliki satu akun media sosial yang jelas. “Kalau perlu ya bagaimana caranya, aku nggak ngerti kan telekomunikasi. Apa Polri bekerja dengan Kominfo sehingga setiap orang yang punya akun di sosmed hanya memiliki satu akun dan jelas,” beber budayawan nyentrik itu dalam acara live Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu 13 Februari 2021.
Sudjiwo Tedjo, menilai bila para buzzer tersebut bila dibiarkan akan menimbulkan kegaduhan yang lebih parah. "Aku takutnya kalau buzzer penumpang gelap dibiarkan, akan tumbuh revolusi. Kenapa? karena revolusi menurut Bung Karno tidak berasal dari banyak orang. Bahkan, selalu tidak berasal dari segelintir orang, Tapi, revolusi berasal dari hanya, hanya, hanya, hanya segelintir orang," bebernya.
Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa untuk Para Buzzer, Ini 5 Point yang Diharamkan!
Bahkan dirinya menilai kondisi saat ini ketika buzzer dibiarkan malam kritikus yang berguguran salahsatunya diperiksa polisi bahkan berujung di sel tahanan. "Artinya kalau buzzer penumpang gelap ini terus nanti kritikus akan berguguran. Yang nanti tumbuh hanya satu kritikus saja tetapi itu sangat berbahaya," ucapnya.