Kominfo Nyatakan Hoax Mengenai Grafik Tingkat Imunitas

- 20 Maret 2021, 20:56 WIB
Ilustrasi vaksinasi.
Ilustrasi vaksinasi. /REUTERS/Yves Herman

JURNAL GAYA - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyatakan sebuah tangkapan layar yang mengkalim grafik tingkat imunitas atau kekebalan tubuh muncul di media sosial dengan narasi dampak vaksinasi COVID-19.

Postingan yang diunggah pada 15 Maret 2021, tersebut disertakan narasi tingkat kekebalan tubuh atau antibodi dalam tubuh seseorang yang telah divaksin COVID-19 menurun.  Penyebab seseorang terkena COVID-19, menurut pesan itu, karena antibodi menurun dalam beberapa hari sebelum vaksinasi dosis kedua.

Baca Juga: Perusahaan Ini Hadirkan Tes Covid-19 Melalui Air Liur, Bagaimana Akurasinya?

Dengan adanya kabar tersebut, Kominfo.go menegaskan bahwa berita tersebut salah dan menyesatkan. Grafik yang diklaim sebagai antibodi seseorang menurun setelah menerima vaksin COVID-19 tidak benar.

Penelusuran gambar grafik sebagaimana terdapat pada pesan itu tidak merujuk pada data terbaru dan terkait vaksinasi COVID-19. Gambar grafik itu hanya merujuk pada satu halaman blog pada 2017 dan Januari 2020, serta tidak menyebut vaksin COVID-19.

Baca Juga: Polri Tunggu Panduan Mudik Lebaran di Masa Pandemi Covid-19

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, sebagaimana diberitakan ANTARA, menjelaskan antibodi pada seseorang yang disuntik vaksin COVID-19 baru muncul 60 persen. "Kemudian setelah 14 hari, disuntik lagi dosis kedua. Antibodi yang muncul bisa 99 persen," kata Siti Nadia dikutip dari ANTARA, Sabtu 20 Maret 2021.

Dengan demikian, antibodi penerima vaksin COVID-19 tidak ada yang menurun bahkan mendekati nol. ***

Editor: Yugi Prasetyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x