Pada Selasa, 25 Januari 2022, pagi terjadi pula gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,6 yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam diskusi virtual, Sabtu 22 Januari 2022, Daryono menjelaskan bahwa pemerintah harus segera melakukan antisipasi terhadap penelitian kegempaan.
Menurut dia, penelitian itu bukan berarti menakut-nakuti masyarakat tetapi meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi serta pendidikan kepada masyarakat serta memperbaiki sarana prasarana pendukung tahan kegempaan.
Regangan di Selat Sunda Semakin Besar
Sementara itu, pakar kegempaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengungkapkan survei yang dilakukan 2006-2012 memperlihatkan adanya regangan (ekstensi) di Selat Sunda. Survei selanjutnya pada 2012-2019 menunjukkan regangan di Selat Sunda itu semakin besar.
Menurut Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB ini, wilayah Selat Sunda mengalami regangan yang tinggi yang dapat meningkatkan potensi letusan atau erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Regangan tektonik yang tinggi ini mempercepat intrusi magmatis dan meningkat potensi letusan Gunung Anak Krakatau," kata dia dalam webinar memahami seismik celah (gap) Megathrust di selatan Banten/Selat Sunda, di Jakarta, Jumat, 21 Januari 2022.
Regangan tersebut menyebabkan jarak antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa semakin jauh dan kemungkinan adanya implikasi terhadap aktivitas tektonik terkait sesar dan vulkanik di Selat Sunda.