Harga Emas Jatuh 11,3 Dolar AS, Tertekan Optimisme The Fed, Perak dan Platinum Melandai

- 7 Oktober 2020, 08:01 WIB
Ilustrasi emas Antam: Berinvestasi untuk kepentingan masa depan berupa emas sangat menjanjikan karena harganya selalu stabil serta tak lekang oleh waktu./Antara
Ilustrasi emas Antam: Berinvestasi untuk kepentingan masa depan berupa emas sangat menjanjikan karena harganya selalu stabil serta tak lekang oleh waktu./Antara /

JURNAL GAYA - Harga emas berjangka jatuh pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi Waktu Indonesia Barat (WIB). Hal itu dipicu aksi ambil untung dari kenaikan sehari sebelumnya, setelah para pelaku pasar bereaksi terhadap pernyataan Ketua Dewan Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell.

Dilansir Jurnal Gaya dari Kantor Berita Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terpangkas 11,3 dolar AS atau 0,59 persen, ditutup 1.908,80 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Senin, 5 Oktober 2020, emas berjangka terangkat 12,5 dolar AS atau 0,66 persen menjadi 1.920,10 dolar AS, setelah merosot 8,7 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 1.907,60 dolar AS pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: 18 Anggota DPR RI Terpapar Covid-19, Alasan Percepatan Sidang Paripurna UU Cipta Kerja?

Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara dengan nada optimis di Pertemuan Tahunan Virtual Asosiasi Ekonomi Bisnis Nasional pada Selasa kemarin. Powell mencatat bahwa pemulihan ekonomi telah berlangsung lebih cepat dari yang diharapkan.

Dia juga mencatat bahwa prospeknya masih sangat tidak pasti karena tergantung pada pengendalian penyebaran Covid-19.

Namun penurunan emas lebih lanjut tertahan oleh meningkatnya ekspektasi bahwa anggota parlemen AS akan menyetujui undang-undang stimulus baru untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona.

Baca Juga: Najwa Shihab: Jangan Takut Ngomong, Jangan Takut Bersuara, Be Brave but Don't be Stupid

Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas dari pemerintah dan bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Halaman:

Editor: Nadisha El Malika

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x