JURNAL GAYA - Beberapa cuitan calon presiden petahana Amerika Serikat (AS) ditandai Twitter karena dinilai memberi kabar yang menyesatkan terkait pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).
Dilansir Jurnal Gaya dari RRI, penandaan cuitan Trump ini bukan kali pertama dilakukan. Twitter menyaring cuitan Trump pertama kali pada 4 November, kala ia menuding ada praktek pencurian suara pemilu.
"Kami naik dengan pesat, tetapi mereka mencoba mencuri Pemilu. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah Polling ditutup!" tulis Trump pada 4 November melalui akun @realDonaldTrump.
Baca Juga: 4 Budaya Korean Wave untuk Temani PSBB di Rumah Aja
Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1
Tidak lama kemudian, atau di hari yang sama media sosial Twitter kembali menandai cuitan Trump yang menyesatkan. Jaraknya hanya beberapa jam.
"Tadi malam saya memimpin, seringkali dengan kokoh, di banyak negara bagian utama, dalam hampir semua contoh yang dijalankan dan dikendalikan oleh Demokrat. Kemudian, satu per satu, mereka mulai menghilang secara ajaib saat pembuangan surat suara yang mengejutkan dihitung. SANGAT ANEH, dan "lembaga survei" salah total!" tulis Trump lagi.