7 Tips Menjaga Kesehatan Mental, Akhiri Stres Pikirkan Pandemi

16 Maret 2021, 05:05 WIB
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental, Akhiri Stres Pikirkan Pandemi. /pexels/kelly lace

 

JURNAL GAYA - Maret 2021 ini sudah genap setahun Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 yang akhirnya membuat orang-orang stres, cemas dan overthinking.

Kita tak tak tahu kapan pandemi Covid-19 usai, sehingga perasaan takut, cemas dan stres berlebihan baiknya segera atasi dan kelola dengan bai/k.

Yuk ambil jeda sejenak dan mulai sayangi diri sendiri. Karena apa? Yup, kesehatan pikiran dan fisikmu jauh lebih penting agar imun kita kuat, mental kita stabil dan tentunya akan terhindar dari Covid-19.

 

Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Pemprov Jawa Barat, Nirna Julaeha bercerita, beberapa pemicu dari kasus Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) berawal dari stres pekerjaan, finansial, permasalahan keluarga, urusan percintaan dan yang terbaru pandemi Covid-19.

Baca Juga: Resep Ayam Krispi Rumahan Renyah dan Gurih, Ternyata Ini Rahasianya

Bagaimana tips menjaga kesehatan mental di tengah aktivitas dan keseharianmu? Simak!

1. Ekspresikan Perasaanmu

Pada saat tertekan, sedih dan kecewa, kamu jangan menjadi pribadi yang tertutup. Cobalah  untuk mengekspresikan perasaan itu dengan berbagai hal positif.

Jika kamu merasa lega dan nyaman saat berbincang dengan seseorang, temuilah dia untuk sekadar saling curhat dengan ringan, tanpa beban dan orang tersebut paling memahami perasaan kita.

Namun harus diperhatikan ya, usahakan untuk saring sebelum sharing, karena kesalahan curhat atau ngobrol dengan orang yang kurang tepat bisa mengakibatkan mental kamu semakin terpuruk dan tak menghasilkan solusi apa-apa.

2. Perkuat Dukungan

Problematika Orang dengan Masalah Kesehatan atau ODMK memang dipengaruhi oleh banyak faktor. Antara lain aspek sosial, spiritual hingga ekonomi. Sebagai pemecahan dari jiwa yang tak bersemangat dan merasa sakit mental, yuk kita mulai perbaiki dengan memperkuat support system.

Baca Juga: Kesehatan Mental Rentan Terganggu Saat Pandemi, 6,8 Persen Alami Gangguan Cemas

Saat jiwa hampa, jangan pernah larut dalam kesendirian ya. Baiknya kamu mencari dukungan dari orang-orang yang benar-benar tulus dan mencintai kita dan mereka bisa memberikanmu energi positif. 

Support system untuk ODMK bisa diperkuat dari ruang lingkup orang terdekat seperti orangtua, anak, suami atau istri hingga sahabat. 

3. Jangan Terlalu Ambisius

Pada sejumlah kasus kesehatan mental, biasanya obsesi kerap mendorong seseorang untuk bekerja keras demi mencapai cita-citanya.

Biasanya, tekanan jiwa muncul karena paksaan dari diri sendiri. Sifat-sifat ambisius atau perfeksionis juga kerap membuat kita melakukan banyak hal yang melebihi kemampuan fisik dan mental.

Sayangi diri, jangan mengerjakan sesuatu saat kita capek, marah atau stres. Salah satu contoh saat terhimpit deadline pekerjaan, jangan panik. Coba kerjakan semuanya di saat suasana hatimu lagi riang dan ringan.

Baca Juga: Bocoran Buku Harian Seorang Istri SCTV, Hati Nana Tersayat! Dewa Masuk ke Apartemen Alya

Jika lelah, cobalah mencari obyek menyenangkan yang bikin pikiranmu lebih tenang. Kalau perlu istirahat, kamu boleh sejenak menunda pekerjaanmu beberapa saat sampai fisik dan psikismu tenang dan nyaman.

4. Refreshing

Refreshing bukan berarti kamu pergi berwisata ke tempat jauh, karena pandemi belum mungkin melakukan hal itu. Sebagai gantinya kamu bisa mengambil cuti beberapa saat untuk pergi ke suatu tempat yang menurutmu menyenangkan.

Cari teman yang bisa menghadirkan inspirasi positif. Kalau bajet memungkinkan,  rencanakan liburan bareng atau pelesiran lokal dengan orang-orang yang menyenangkan. Dengan cara pandang yang simpel, kamu  akan mudah ketawa dan bisa lebih mensyukuri hidup.


Dalam kondisi seperti ini, hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental adalah menyadari bahwa kamu benar-benar sedang berada dalam sebuah krisis. Merasa sedih, tertekan, dan bingung adalah hal yang wajar.

Baca Juga: Ada Apa Ya, Kantor DPP Demokrat Digeruduk Mahasiwa, Polisi Terpaksa ALihkan Lalu Lintas

Akan tetapi, penolakan terhadap fakta bahwa wabah sedang terjadi di seluruh dunia dan kamu bisa saja terkena malah berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental kamu. Menerima keadaan dan menghadapinya adalah langkah awal yang baik bagi kesehatan mental kamu.

5. Jauhkan Diri dari Upadate Berita Covid-19

Saat kamu sudah berada di kamar tidur di waktu istirahat, jauhi hal-hal tentang berita virus corona. Jangan baca melalui ponsel atau mendisukusikannya dengan teman dan keluarga.

Gunakan waktu dan ruangan tersebut untuk santai seperti membaca buku atau menonton film. Pokoknya yang bisa memulihkan kesehatan mental kamu.

Dengan demikian, kamar tidurmu akan terasosiasi dengan ketenangan. Di sisi lain, gunakan waktumu di pagi hari dan di ruangan lain untuk aktif berpikir seperti bekerja dan membaca berita terbaru tentang virus tersebut.

Baca Juga: Naik Sekitar 100 Persen dari Australia, Mendag Ingatkan Harga Daging Sapi Bakal Mengalami Lonjakan Drastis

6.Tetap jaga silaturahmi

Menyendiri di rumah saat social distancing terkadang bisa membuat stres dan dampaknya cukup besar bagi kesehatan mental kamu. Sebagai manusia tentunya kita butuh berinteraksi satu sama lain. 

Meskipun tidak bisa bertemu secara fisik, jangan biarkan komunikasimu dengan teman dan keluargamu terputus.

Hubungi mereka melalui video conference, pesan singkat, telepon, atau video call. Tanya keadaan mereka dan doakan keselamatan mereka. Kesempatan ini juga bisa kamu gunakan untuk menghubungi orang-orang yang sudah lama tidak kamu jumpai.

Silaturahmi harus tetap terjaga apapun keadaannya. Interaksi sosial tak hanya baik untuk menjaga hubungan namun juga untuk kesehatan mental kamu.

7. Patuhi Aturan

Di situasi seperti ini terkadang kita menjadi panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pada akhirnya jadi bertindak berdasarkan asumsi.

Para ahli seperti ilmuwan, pemerintah, dan ulama adalah orang-orang yang bisa kamu jadikan acuan untuk bertindak. Jika pemerintah mengatakan harus ada lockdown, lebih baik patuhi.

8.Tingkatkan Spiritualmu 

Meningkatkan keadaan spiritualmu bisa sangat membantu untuk membantu kesehatan mental. Terutama di tengah-tengah wabah seperti ini.

Spiritualitas merupakan kesadaran akan hubungan terhadap sesuatu yang lebih besar dari diri kamu. Keadaan spiritualitas yang baik bisa membantu kamu untuk melihat ke dalam diri kamu sendiri dan di saat yang sama mengambil hikmah atas kejadian yang sedang berlangsung.

Ada banyak cara untuk meningkatkan spiritualitas demi menjaga kesehatan mental, tergantung kepercayaan yang dianit masing-masing individu.

Untuk muslim bisa mulai dengan meningkatkan ibadah ritual seperti salat dan mengaji. Kamu juga bisa mencoba bermeditasi sambil memutar suara alam lewat YouTube.

9. Cari Suasana Baru

Kebosanan bisa menjadi salah satu penyebab memburuknya kesehatan mental. Cobalah untuk melakukan kegiatan yang lebih variatif. Atau, jika kamu ingin menyendiri dan meluangkan waktu sejenak dari stres, kamu bisa coba untuk staycation. 

Cari hotel di aplikasi digital, dan pilihlah hotel murah di tengah kota yang bisa menghadirkan suasana baru di hatimu. Selain itu, cRi hotel yang desainnya modern dan nyaman untuk istirahat.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler