JURNALGAYA - Amerika Serikat (AS) menolak untuk memberikan visa bagi mahasiswa dan peneliti pasca sarjana tertentu asal China untuk memasuki wilayahnya.
Keputusan itu dilakukan untuk melindungi penelitian sensitif agar tidak dicuri oleh Beijing di tengah memburuknya hubungan kedua negara. Hal ini mengindikasikan AS paranoid.
Menambah ketegangan yang memuncak, AS sekali lagi menuduh China berupaya mendapatkan teknologi dan inovasi tercanggih Amerika, termasuk penelitian virus Corona.
Baca Juga: Donald Trump Tak Terpilih Jadi Presiden AS, Keponakan Osama Bin Laden: Peristiwa 911 Bakal Terulang
Tuduhan ini dilontarkanketika AS melanjutkan tindakan kerasnya terhadap siswa dan akademisi yang menurutnya mungkin terkait dengan Tentara China.
"Kami memblokir visa bagi mahasiswa dan peneliti pascasarjana China tertentu yang terkait dengan strategi fusi militer China untuk mencegah mereka mencuri dan sebaliknya mengambil alih penelitian sensitif," kata penjabat kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Chad Wolf, seperti disitir dari Russia Today, Kamis 10 September 2020.
Dia menambahkan bahwa China menyalahgunakan visa pelajar AS untuk mengeksploitasi akademisi Amerika.
Wolf tidak memberikan rincian tentang siapa sebenarnya yang dilarang memasuki wilayah AS dan berapa banyak orang yang terpengaruh oleh pembatasan baru tersebut. Namun, kemudian, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa lebih dari 1.000 visa warga negara China telah dicabut pada hari Rabu waktu setempat.
Baca Juga: Investasi Emas Tak Tunai, Antara Boleh dan Tidak Secara Syariat Islam