Redam Demo Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Akses ke Istana Ditutup Kawat Berduri

- 8 Oktober 2020, 12:54 WIB
Ilustrasi kawat berduri.*
Ilustrasi kawat berduri.* /Antara

JURNAL GAYA - Untuk meredam aksi unjuk rasa buruh dan mahasiswa yang menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), pihak kepolisian menutup akses menuju Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, dengan membentangkan kawat berduri.

Dilansir Jurnal Gaya dari rri.com, penutupan akses dengan membentangkan kawat berduri dilakukan mulai dari depan Kantor Kementerian Pariwisata RI. Bukan hanya itu, sebuah mobil water cannon juga terparkir di sana.

Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) di ruas jalan sekitar Istana Negara, Kamis, 8 Oktober 2020, hari ini. 

Baca Juga: Pengalihan Lalu Lintas di Sekitar Istana Merdeka Karena Demo Omnibus Law Cipta Kerja

Rekayasa dilakukan untuk mencegah kepadatan arus lalu lintas, menyusul akan rencana aksi unjuk rasa organisasi mahasiswa dari BEM Seluruh Indonesia dan buruh menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.. 

"Jadi ketika terjadi kepadatan, pengalihan arus lalu lintas baru kita akan terapkan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo.

Ia mengatakan, kemungkinan bakal ada beberapa ruas jalan yang dialihkan dalam aksi unjuk rasa yang dikabarkan dihadiri oleh 5 ribu mahasisa dari 300 kampus di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja: Ledakan Kasus Covid-19 Akan Hantam Indonesia

Diantaranya, Arus lalu lintas dari Jalan Medan Merdeka Timur yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan, ke Jalan Perwira.

Halaman:

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x