Mengungkap Penyerang Gereja Nice, Pelaku Berusia 21 Tahun, Tiba di Prancis Awal Oktober

- 30 Oktober 2020, 16:05 WIB
Prancis siaga satu usai teror di Nice.
Prancis siaga satu usai teror di Nice. /Instagram/emmanuelmacron/

Kedutaan Prancis mengatakan penjaga itu berada di rumah sakit meskipun nyawanya tidak dalam bahaya.

Baca Juga: Australia Terancam Kehilangan Timor Leste Jika Tak Rangkul Prabowo Seperti AS, Ini Sebabnya

Reaksi
Presiden Emmanuel Macron mengunjungi Nice setelah serangan itu dan menyebutnya sebagai "serangan teroris Islam".

Macron mengumumkan peningkatan pengawasan gereja oleh patroli militer Sentinelle Prancis, yang akan diperkuat menjadi 7.000 tentara dari 3.000.

“Jelas sekali, Prancislah yang diserang,” katanya. "Jika kami diserang, itu karena nilai-nilai kami."

Perdana Menteri Jean Castex menaikkan kewaspadaan keamanan Prancis ke level tertinggi dan mengatakan tanggapan pemerintah akan tegas dan tegas.

Baca Juga: Harga HP OPPO Terbaru 30 Oktober 2020, Ada yang Turun dan Naik, Cek di Sini

Di Paris, para legislator di Majelis Nasional mengheningkan cipta selama satu menit sebagai solidaritas dengan para korban. Walikota Paris, Anne Hidalgo, mengatakan orang-orang Nice “dapat mengandalkan dukungan dari kota Paris dan Paris”.

Seorang perwakilan dari Dewan Perancis untuk Iman Muslim mengutuk keras serangan itu.

"Sebagai tanda duka cita dan solidaritas dengan para korban dan orang yang mereka cintai, saya menyerukan kepada semua Muslim di Prancis untuk membatalkan semua perayaan hari raya Maulid."

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah