Jengkol dan Petai Bisa Digunakan Untuk Mencegah dan Mengobati Corona?

- 22 September 2020, 09:21 WIB
Jengkol.*
Jengkol.* /Dini Yustiani/Jurnal Gaya

JURNAL GAYA - Baru-baru ini, dosen Telkom University, Hendratno, mengatakan, petai dan jengkol bisa digunakan untuk pencegahan sekaligus pengobatan virus Metapneumovirus hingga Corona.

Hal itu dia sampaikan saat menyampaikan intisari dari Buku "Holistic Health For Better Life", terbitan Merpati Putih Cabang Bandung Kelompok Latihan Kebugaran Bandung, 12 Agustus 2020.

Baca Juga: Dosen Telkom University: Apel Berkhasiat Anti Kanker

Hendratno mengatakan, makanan yang baik dikonsumsi saat pandemi Covid-19 seperti saat ini adalah kunyit, jahe, kencur, dan temulawak (KJKT).

Menariknya, menurut dia, merujuk ajaran salah satu perguruan silat tertua di Indonesia ini, kandungan tersebut baik disatukan dengan petai dan jengkol yang selama ini identik tidak menyehatkan.

"KJKT serta petai dan jengkol disatukan lalu direndam air dan garam atau air dan perasan kulit jeruk," katanya.

Baca Juga: Hasil Tracing, Klaster Pabrik Printer yang Positif Covid-19 Capai 350 Orang

Selain itu, menurut dua, bisa juga cukup direndam air panas 40 derajat celcius yang penting jangan sampai warna kulit petai dan jengkol berubah. Dosis ramuannya berbeda untuk pengobatan aneka penyakit.

Dia mencontohkan, pengobatan untuk virus influenza dan sejenisnya, maka KJKT berdosis 5ml:3ml:5ml:7ml dicampur air petai 5 ml dan air jengkol 7 ml ditambah madu 30 ml untuk diminum sehari sekali.

Dosis yang mirip-mirip juga disebutnya bisa digunakan untuk pencegahan sekaligus pengobatan virus Metapneumovirus hingga Corona.

Baca Juga: Positif Covid-19, Menag Delegasikan Tugas ke Wakilnya

Namun, hingga saat ini belum ada uji klinis untuk membuktikan bahwa petai dan jengkol bersama KJKT bisa digunakan untuk mencegah sekaligus mengobati Corona.

Seperti diketahui, sejak awal merebaknya pandemi Covid-19, kunyit, jahe, kencur, dan temulawak (KJKT), atau biasa disebut empon-empon, naik daun.

Campuran rempah-rempah ini dinilai dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak sedikit orang mengonsumsinya untuk mencegah tertular Covid-19. Hingga saat ini juga belum ada uji klinis terkait khasiat empon-empon atau KJKT untuk mencegah Covid-19.

Baca Juga: Hometown Flex Lee Seung Gi Berakhir Karena Covid-19, Episode Terakhir Tayang Malam Ini

Zoom Meeting buku
Zoom Meeting buku Dok. Telkom University

Sate

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengajak masyarakat mengubah kebiasaan pembakaran sate konvensional yang tidak BBM.

Menurut dia, sate seharusnya dibakar dalam bentuk daging dimasukkan alumunium foil, dibakar oleh dengan batu vulkanik dan sejenisnya, dimakan bersama acar bawang dst, serta diakhiri minum air kelapa muda.

Baca Juga: Positif Covid-19, Begini Kondisi Terkini Menteri Agama Fachrul Razi

"Pada buku ini juga kami jelaskan lengkap dengan gambar berbagai jenis gerakan yang biasa kami praktekkan di Kolat Kebugaran. Baik itu gerakan penguluran, pengolahan, pembinaan, penghayatan, dan diakhir doa penutup," sambung Wakil Rektor Telkom University 2013-2014 ini. 

Gerakan tersebut ada yg menggunakan alat bantu dan dominan dengan tangan kosong. Bisa dilakukan sendirian atau kelompok, termasuk juga masyarakat biasa bisa meniru mandiri dengan melihat penjelasan detil di buku tersebut. 

Tak ketinggalan, pada buku setebal 108 halaman tersebut juga dibahas pernak pernik terkait Merpati Putih. Seperti sejarah perguruan hingga hadirnya cabang Telkom serta penjelasan aneka kegiatan yang dilakukan Merpati Putih Cabang Bandung tersebut.

Baca Juga: Virus Corona Ditemukan pada Kemasan Cumi-cumi Impor Rusia, China Perintahkan Pembeli Tes Covid-19

"Buku ini dicetak 500 exemplar dan didistribusikan secara gratis habis dalam sebulan. Sementara untuk biaya cetak mendapat donasi dari para anggota perguruan dan perorangan serta instansi yang peduli kesehatan," katanya.

Dari beberapa pertanyaan dan permintaan pihak pihak yang sudah menerima dan membaca, akan diterbitkan kelanjutan buku ini di awal tahun 2021.

Untuk kepentingan kesehatan masyarakat, Hendratno mempersilahkan kalau ada pihak yang akan menduplikasi selama tidak dikomersialkan.***

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x