5 Kontroversi Gus Nur, dari Sentil NU Hingga Pemerintahan Jokowi

24 Oktober 2020, 12:59 WIB
Ustaz Sugi Nur Raharja alias Gus Nur: Gus Nur dilaporkan Aliansi Santri Jember yang dikawal Banser terkait pengumpamaan NU sebagai bus umum. /YouTube Refly Harun

JURNAL GAYA - Gus Nur alias Suri Nur Rahardja ditangkap Bareskrim Polri di kediamannya di Malang, Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu, 24 Oktober 2020 pukul 00:00 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Dilansir Jurnal Gaya dari RRI, Gus Nur ditangkap atas laporan Nahdlatul Ulama (NU) terkait ujaran kebencian dalam sebuah pernyataannya di acara dialog salah satu channel YouTube.

Ini bukan kali pertama Gus Nur membuat penyataan yang berujung kontroversi. Beberapa komentar pendakwah tersebut kerap kali membuat publik heboh, salah satunya pada Oktober 2019.

Baca Juga: Polda Jabar Tangkap 8 Demonstran yang Coba Sabotase Tol Pasteur

Saat itu Gus Nur mendapat vonis 1,5 tahun penjara dari Pengadilan Negeri Surabaya, setelah dilaporkan atas kasus pencemaran nama baik oleh Generasi Muda NU.

Berikut beberapa komentar kontroversial yang pernah dilontarkan Gus Nur:

Baca Juga: Dokter dalam Sejarah, Pahlawan Kemanusiaan hingga Pelopor Kemerdekaan Indonesia

1. Generasi Muda NU Disebut Penjilat

Gus Nur dianggap mengucapkan kata-kata tak pantas bernada penghinaan terhadap organisasi Islam NU melalui vlog-nya.

Video berdurasi 28 menit 25 detik itu dibuat pada 19 Mei 2018 dan diunggah ke YouTube pada 20 Mei 2018, dengan judul ‘Generasi Muda NU Penjilat’. Akhirnya Forum Pembela Kader Muda NU, melaporkan kasus ini ke Polda Jatim.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Apakah Kita Bisa Makan Semen?

2. Ceramah soal hukum haram pilih Jokowi

Video ceramah Gus Nur menggegerkan publik menjelang Pilpres 2019 lalu. Pasalnya, dalam video ceramah yang ia unggah di YouTube pada Selasa, 1 Mei 2018, Gus Nur mewacanakan soal haramnya memilih Presiden Jokowi.

Berikut penggalan-penggalan ceramah Sugi Nur yang dianggap kontroversial oleh warganet.

Baca Juga: 77 Persen Publik di DKI Jakarta Ogah Keluar Rumah pada Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW

  • ”Kalau menurut Gus Nur siapa presidennya? Saya tidak mau menyebut nama, dan saya harus netral dalam masalah itu, silakan kalau antum.”
  • ”Saya tidak memilih Prabowo. Tidak dukung Prabowo, Tidak siapa-siapa, itu urusan pribadiku sama Allah.”
  • ”Cuma saya mengasih wacana, haram hukumnya milih Presiden Jokowi, kembangkan. Kalau mau. Kata siapa Gus, haram? Kata Saya! Dalilnya mana Gus? Qola Gus Nur. Kok repot, begitu, selesai."

Baca Juga: Eks Pengungsi Timor Leste Mengaku Jauh dari Teror dan Kini Hidup Damai Bahagia di Indonesia

3. Gus Nur Tanya Cara Indonesia Berubah? Massa Aksi Jawab: Lengserkan Jokowi

Dalam orasinya saat berdemonstrasi di area Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Oktober 2020, Gus Nur mengatakan ada kabar buruk, yakni pemerintah rela mati demi UU Omnibus Law Cipta Kerja. Namun, menurutnya, massa aksi saat ini rela mati demi rakyat.

"Rezim akan mati, kita akan mati, sama-sama mati. Dia mati demi jabatan, dia mati di lubang persyaratan, kita mati syahid Insyaallah. Itu kabar buruknya teman-teman," kata Gus Nur dari atas mobil komando di lokasi.

Baca Juga: Dalam Tekanan, KAMI Sumsel Akhirnya Dideklarasikan

Ia mengatakan, di Indonesia sudah tidak ada kabar baik. Indonesia sedang sakit dan sulit ditemukam obatnya.

"Indonesia sakit dan enggak ada obatnya. Enggak bisa sembuh. Obatnya ada. Gimana caranya Indonesia ini berubah?" tanya Gus Nur ke massa. Kemudian dijawab teriakan "Lengserkan Jokowi," oleh massa.

Mendengar massa berteriak melengserkan Jokowi, Gus Nur menenangkan. Menurutnya, Jokowi hingga Ketua DPR RI Puan Maharani akan lengser dengan sendirinya jika tak mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Baca Juga: Inilah 5 Destinasi Wisata Lokal yang MIliki Panorama Eksotis dan Hidden Gems-nya Indonesia

4. Sebut Rezim Jokowi Jelek dan Laknatullah

Ustaz Sugi Nur Raharja alias Gus Nur mengungkapkan pendapatnya mengenai rezim pemerintahan Joko Widodo saat ini. Menurut Gus Nur, rezim saat ini jelek dan tidak ada baiknya.

Pernyataan ini dilontarkan Gus Nur kala berdiksusi bersama pakar Hukum dan Tata Negara, Refly Harun yang dilansir dari kanal YouTube Refly, Senin, 19 Oktober 2020.

Baca Juga: Blokir Jalan Tol, Delapan Mahasiswa Dibawa ke Kantor Polisi

"Kalau Bang Refly tanya bagaimana rezim ini, di mata saya enggak ada baiknya. Jelek. Laknatullah," kata Gus Nur.

Ia menegaskan bahwa pernyataan pedasnya itu akan ia pertanggungjawabkan di hadapan agama dan negara.

"Ini saya loh, saya pertanggungjawabkan di hadapan hukum Allah, di hadapan hukum negara," tegas dia.

Baca Juga: Isu Ramah Lingkungan, Jadi Forecast Tren Fashion Muslim 2021, Ini Deretan Koleksinya

5. Sebut NU Ibarat Bus yang Sopirnya Mabuk, Penumpangnya Liberal dan PKI

Gus Nur, melontarkan komentar pedas terkait organisasi yang membesarkannya, NU. Ia mengibaratkan NU, adalah bus yang memiliki ketidakberesan pada sopir, kernet, dan penumpangnya.

Dalam tayangan di akun YouTube Refly Harun, Senin, 19 Oktober 2020, Gus Nur menyebut NU telah mengalami perubahan 180 derajat pada era rezim Jokowi.

"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur.

Baca Juga: UKM Fashion Indonesia Siap Go International, Tangkap Pasar Halal Dunia yang Lagi Hype,

Ia mengatakan, sejumlah nama politikus dan mengaitkannya dengan perumpamaan 'bus NU' tadi.

"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam," sebut Gus Nur.

Oleh karena perbedaan situasi dalam NU yang ia kenal tersebut, Gus Nur mengaku dirinya kemudian turun(keluar) dari 'bus'. "Selama ini saya enggak ada setahu saya ngerokok, minum, campur. Nah pusing lah saya, turun lah," lanjutnya.***

Editor: Nadisha El Malika

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler