Pembubaran FPI, Fahri Hamzah : Sayang Sekali, Orang-Orang Pintar Itu Tidak Membuka Ruang Diskusi!

- 30 Desember 2020, 15:11 WIB
Pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD terkait dilarangnya semua aktivitas FPI.
Pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD terkait dilarangnya semua aktivitas FPI. /.*/Tangkap layar video YouTube Kemenko Polhukam

JURNAL GAYA – Pengumuman pembubaran Front Pembela Islam (FPI) oleh Menkopolhukam Mahfud MD menandakan tidak adanya demokrasi di negeri ini. Bahkan saat seusai pengumuman pun, Mahfud MD tidak memberikan kesempatan bagi wartawan untuk bertanya.

Baca Juga: Pembubaran FPI, Fadli Zon : Ini Praktik Otoritarianisme dan Pembunuhan Terhadap Demokrasi

Sikap demikianlah yang mengundang pertanyaan banyak pihak, termasuk mantan politikus PKS, Fahri Hamzah. Dirinya memprotes tidak adanya ruang diskusi sebelum pembubaran FPI terserbut seolah-olah pemaksaan negara.

“Pak Prof @mohmahfudmd yth, seperti bapak, Hampir semua yang berdiri di samping dan belakang bapak saat mengumumkan Sebuah organisasi massa sebagai organisasi terlarang adalah para doktor dan guru besar. Sebuah pertanda bahwa keputusan ini adalah karya orang2 pintar. Tapi Sayang sekali, kalimat bapak di depan para jurnalis adalah “demikianlah keputusan pemerintah, silahkan disiarkan, dan tidak ada tanya jawab”. Sayang sekali, orang2 pintar itu tidak membuka ruang diskusi. Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti,” ujar Fahri Hamzah dalam twitternya @Fahrihamzah seusai Mahfud MD mengumumkan pembubaran FPI itu, Rabu 30 Desember 2020.

Baca Juga: Pengamat : Sepanjang Tahun 2020, Hukum Masih Tebang pilih dan Jadi Alat Politik

Dilanjutkan Fahri, seharusnya Mahmud dengan menyandang gelar profesornya menjadi lebih bijak menyikapi masalah ini. “Ajarlah bangsa ini prof  @mohmahfudmd agar kami mengerti bahwa ilmu lebih penting dari kekuasaan dan agar kerukunan itu hadir pertama-tama dari ketenangan jiwa para pemimpin yang arif bijaksana. Jangan biarkan suasana jiwa yang gusar penuh dendam menyebar. Jangan!,” tegas Fahri dalam tulisannya.

Baca Juga: Mahfud MD : FPI Sudah Dibubarkan, Hentikan Semua Kegiatan Sebagai Ormas!!

Fahri pun mengingatkan mengenai demokrasi dinegeri ini berawal dari sebuah dialog. “Prof @mohmahfudmd lupa bahwa salah satu sebab kita mengambil dialog keterbukaan dan demokrasi sebagai jalan adalah karena kita sering melihat keluasaan selalu menyimpang. Ini pengalaman bangsa kita, pengalaman agama dan juga pengalaman ummat manusia. Apakah bapak belum paham?,” tuturnya.

Baca Juga: FPI Dinyatakan Sebagai Organisasi Terlarang! Mahfud MD: Sejak 2019 Secara De Jure Telah Bubar

Bahkan Fahri pun menyayangkan orang-orang yang berdiri dibelakang Mahfud MD seperti Mendagri Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan, Menkumham Yasonna Laoly, Mekominfo Jhonny Plate, Jaksa Agung Burhanudin, Kapolri Jenderal Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Thajanto, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Kepala BNPT Komjen Boy Rafly Amar dan Kepala PPATK Dian Ediana Rae.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay

“Sayang sekali, gesture orang2 pintar tidak gemar membuka dialog. Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan. Percayalah pak prof, ilmulah yang punya masa depan, kekuasaan tidak pernah bisa bertahan. Seharusnya dialog adalah jalan kita,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya Menkopolhkam Mahfud MD menegaskan bahwa organisasi massa (ormas) Front Pembela Islam (FPI) sudah dibubarkan oleh pemerintah. Pembubaran tersebut ditegaskan Mahfud berdasarkan keputusan bersama pejabat tinggi negara.

sBaca Juga: 4 Langkah Aman Menggunakan ShopeePay

"Bahwa FPI sejak Juni 2019 sudah bubar sebagai organisasi. Namun tetap melakukan aktivitas yang melanggar ketertiban dan keamanan yang bertentangan dengan hukum, merazia, provokasi," ujar Mahfud MD dalam konferensi pers di kantornya, Rabu, 30 Desember 2020. ***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x