5 Kontroversi Gus Nur, dari Sentil NU Hingga Pemerintahan Jokowi

- 24 Oktober 2020, 12:59 WIB
Ustaz Sugi Nur Raharja alias Gus Nur: Gus Nur dilaporkan Aliansi Santri Jember yang dikawal Banser terkait pengumpamaan NU sebagai bus umum.
Ustaz Sugi Nur Raharja alias Gus Nur: Gus Nur dilaporkan Aliansi Santri Jember yang dikawal Banser terkait pengumpamaan NU sebagai bus umum. /YouTube Refly Harun

Video berdurasi 28 menit 25 detik itu dibuat pada 19 Mei 2018 dan diunggah ke YouTube pada 20 Mei 2018, dengan judul ‘Generasi Muda NU Penjilat’. Akhirnya Forum Pembela Kader Muda NU, melaporkan kasus ini ke Polda Jatim.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Apakah Kita Bisa Makan Semen?

2. Ceramah soal hukum haram pilih Jokowi

Video ceramah Gus Nur menggegerkan publik menjelang Pilpres 2019 lalu. Pasalnya, dalam video ceramah yang ia unggah di YouTube pada Selasa, 1 Mei 2018, Gus Nur mewacanakan soal haramnya memilih Presiden Jokowi.

Berikut penggalan-penggalan ceramah Sugi Nur yang dianggap kontroversial oleh warganet.

Baca Juga: 77 Persen Publik di DKI Jakarta Ogah Keluar Rumah pada Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW

  • ”Kalau menurut Gus Nur siapa presidennya? Saya tidak mau menyebut nama, dan saya harus netral dalam masalah itu, silakan kalau antum.”
  • ”Saya tidak memilih Prabowo. Tidak dukung Prabowo, Tidak siapa-siapa, itu urusan pribadiku sama Allah.”
  • ”Cuma saya mengasih wacana, haram hukumnya milih Presiden Jokowi, kembangkan. Kalau mau. Kata siapa Gus, haram? Kata Saya! Dalilnya mana Gus? Qola Gus Nur. Kok repot, begitu, selesai."

Baca Juga: Eks Pengungsi Timor Leste Mengaku Jauh dari Teror dan Kini Hidup Damai Bahagia di Indonesia

3. Gus Nur Tanya Cara Indonesia Berubah? Massa Aksi Jawab: Lengserkan Jokowi

Dalam orasinya saat berdemonstrasi di area Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Oktober 2020, Gus Nur mengatakan ada kabar buruk, yakni pemerintah rela mati demi UU Omnibus Law Cipta Kerja. Namun, menurutnya, massa aksi saat ini rela mati demi rakyat.

"Rezim akan mati, kita akan mati, sama-sama mati. Dia mati demi jabatan, dia mati di lubang persyaratan, kita mati syahid Insyaallah. Itu kabar buruknya teman-teman," kata Gus Nur dari atas mobil komando di lokasi.

Halaman:

Editor: Nadisha El Malika

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x