Tolak RUU Cipta Kerja, Sekitar 10 Ribu Buruh Akan Satroni DPR Hari Ini, Bukan Besok?

- 5 Oktober 2020, 08:12 WIB
Ilustrasi penolakan omnibus law RUU Cipta Kerja.
Ilustrasi penolakan omnibus law RUU Cipta Kerja. /ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

JURNAL GAYA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP TSK SPSI) Roy Jinto Ferianto mengatakan, sedikitnya 10.000 buruh dari Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Banten akan menyatroni gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, hari ini, Senin, 5 Oktober 2020. 

Hal itu ia sampaikan di Bandung, Minggu, 4 Oktober 2020, dan kembali diikonfirmasi pada Senin, 5 Oktober 2020 pagi. Menurut dia, buruh akan turun melakukan aksi ke DPR RI, untuk menyampaikan aspirasi mereka, menolak Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja. 

"Jadi ke DPR RI (hari ini)," katanya.

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Dibahas di Tengah Pandemi Covid 19 Rugikan Rakyat

Menurut dia, langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi andaikata pemerintah curi start memaksakan pengesahan RUU Cipta Lapangan Kerja menjadi Undang-undang (UU).

"Kalau pemerintah tetap memaksakan kehendak, apalagi sampai curi start, bukan tidak mungkin jika besok buruh akan melakukan aksi spontan, walaupun harus long march atau menggunakan kendaraan roda dua," kata Roy.

Seperti diketahui, semula, aksi mogok nasional dan unjuk rasa dijadwalkan akan dilakukan pada 6, 7, dan 8 Oktober. Roy memastikan bahwa agenda tersebut akan tetap dijalankan, sesuai kesepakatan 2 konfederasi dan 32 federasi buruh nasional.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Tak akan Menolong Pulihkan Resesi

"Agenda hari ini untuk mencermati perkembangan terbaru hasil rapat panja dan pemerintah pada Sabtu malam yang ternyata mengkhianati kesepakatan dengan buruh," ujarnya.

Halaman:

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah